Program Tabung Sampah untuk Cegah Pencemaran Lingkungan

Perkenalkan, nama saya Vina Sopyamuliana. Teman-teman biasa memanggil saya Vina. Saat ini, saya siswi di Kelas XI IPA dan menjadi Ketua OSIM MAN 3 Sumbawa untuk masa bakti 2021/2022. Itu profil singkat tentang saya. Selanjutnya, saya ingin menulis tentang salah satu program OSIM yang sedang kami jalankan saat ini di madrasah, namun saya ingin memulainya dengan sedikit menguraikan latar belakang dari ide program tersebut.

Saat saya menulis artikel ini, 1 (satu) tahun lebih sudah lamanya saya bersekolah di MAN 3 Sumbawa. Selama periode waktu tersebut, saya pribadi merasa cukup bangga bersekolah di MAN 3 Sumbawa. Madrasah kami memang bukan tempat yang sempurna untuk belajar. Tapi, saya pikir, tidak ada sekolah/madrasah yang sempurna untuk tempat belajar. Semua sekolah/madrasah di mana saja ada lebih dan kurangnya atau ada plus-minus nya. Berhasil-tidak-nya kita menjadi pelajar itu tergantung Yang Maha Esa kemudian doa dan ikhtiarnya kita. Kalau kita benar-benar niat dan bersungguh-sungguh belajar, tentu banyak hal bermanfaat yang bisa kita dapatkan di sekolah/madrasah tempat kita.

Sejak hari pertama bersekolah di MAN 3 Sumbawa, satu hal yang selalu menjadi perhatian saya adalah tumpukan sampah yang berserakan di tepi jalan dekat lingkungan madrasah. Tumpukan sampah tersebut sudah menjadi pemandangan mata sehari-hari setiap kali kami keluar-masuk madrasah. Tak sedap dipandang, dan aroma busuknya tercium dari kejauhan!

Sampah samping jalan raya

Bertahun-tahun lamanya persoalan sampah tersebut tak kunjung selesai. Meski sudah berkali-kali dibersihkan, tetap saja setelah itu warga kembali membuang sampah mereka di tempat tersebut. Apakah warga bingung ke mana sampah mereka mestinya dibuang? Yang pasti, pelakunya adalah warga yang tidak bertanggung jawab dan kurang sadar akan kebersihan lingkungan. Selain itu, pihak yang berwenang dan pemangku kebijakan terkesan bersikap “kurang tegas” menangani persoalan ini. Keadaan ini terkadang membuat saya pribadi sedikit geram. Namun, dari persoalan ini, saya jadi belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan pentingnya menanamkan kesadaran tentang kebersihan lingkungan kepada diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Bila kita dan orang-orang di sekitar kita sadar dan peduli akan pentingnya kebersihan lingkungan, maka tidak seorang pun yang akan buang sampah di sembarang tempat. Lingkungan pun akan tetap terjaga kebersihannya, dan setiap orang akan nyaman berada dan tinggal di lingkungan bersih tersebut.

Berangkat dari kesadaran tersebut, kami pikir harus berbuat sesuatu dan mengambil peran untuk memberi dampak. Setelah menimbang dan bermusyawarah dengan para anggota OSIM, kami memutuskan untuk membuat sebuah kebiasaan baik yang dapat kami berikan contoh nya kepada siswa-siswi di MAN 3 Sumbawa. Kebiasaan baik tersebut kami berinama “Program Tabung Sampah Untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan”.

Di samping untuk membiasakan warga madrasah untuk membuang sampah pada tempatnya, Program Tabung Sampah tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga madrasah tentang pentingnya kebersihan lingkungan, khususnya lingkungan di dalam madrasah. Jadi, kami anak-anak OSIM mengajak, mendorong, dan mengedukasi semua warga madrasah terutama siswa-siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan madrasah dan lebih bijak terhadap persoalan sampah. Media tabung sampah sederhana diletakkan di setiap lingkungan depan kelas. Siswa-siswi diarahkan untuk membuang dan memisah antara sampah organik dan non-organik di media tabung sampah tersebut. Sampah-sampah yang telah terkumpul dari media tabung sampah akan diolah menjadi produk kerajinan atau kreatifitas yang benilai komersial atau punya manfaat lebih, seperti kerajinan dari botol plastik dan pupuk kompos dari sampah organik.

Penulis: Vina Sopyamuliana (Ketua OSIM MAN 3 Sumbawa Masa Bakti 2021/2022)
Editor: Syarifuddin (Pembina KIR dan Admin Website)